
Airdrop adalah aktivitas suatu proyek yang membagikan token secara gratis kepada pengguna.
Biasanya, proyek akan mendistribusikan “token” (poin berbasis blockchain yang dapat diperdagangkan) atau “NFT” (koleksi digital) kepada pengguna berdasarkan kriteria tertentu. Aturan distribusi yang umum meliputi snapshot dompet historis (kepemilikan token pada tanggal tertentu), penyelesaian tugas on-chain, atau penghargaan atas kontribusi komunitas. Setelah diterima, token hasil airdrop dapat diperdagangkan di bursa atau digunakan pada aplikasi decentralized finance (DeFi).
Pemahaman tentang airdrop membantu Anda meraih potensi keuntungan sekaligus menghindari risiko.
Airdrop dapat mengonversi “investasi waktu” Anda menjadi hadiah token yang bisa diperdagangkan. Banyak pengguna yang berinteraksi dengan testnet atau blockchain baru akhirnya menerima reward airdrop dalam jumlah besar. Sebaliknya, penipuan dengan tautan palsu, situs phishing, atau kontrak berbahaya yang mengatasnamakan “airdrop” sering terjadi—mengetahui cara mengidentifikasi risiko sangatlah krusial.
Airdrop juga berpengaruh terhadap tata kelola proyek. Banyak tim mengalokasikan sebagian hak suara kepada alamat penerima airdrop, sehingga pemegang dapat ikut voting dalam pengambilan keputusan. Jika Anda aktif di ekosistem namun melewatkan periode klaim, Anda dapat kehilangan aset dan hak partisipasi.
Airdrop biasanya melalui tiga tahapan: verifikasi kelayakan, periode klaim, dan jadwal vesting atau pelepasan.
Terdapat dua metode kelayakan utama. Pertama, “snapshot distribution,” yaitu proyek mencatat saldo dan aktivitas pengguna pada block height tertentu lalu mendistribusikan token berdasarkan data tersebut. Kedua, “task-based claims,” di mana pengguna harus menyelesaikan interaksi tertentu—misal bridging aset, deposit, atau trading pada protokol. Untuk mencegah Sybil attack (penyalahgunaan banyak wallet demi reward ekstra), beberapa proyek menambah analisis perilaku, blacklist, atau syarat tambahan.
Klaim umumnya dilakukan melalui situs resmi atau halaman khusus. Anda menghubungkan wallet, menandatangani transaksi, dan mengonfirmasi jumlah klaim serta transaksi on-chain. Di jaringan Ethereum, klaim biasanya dikenakan “gas fee” (biaya transaksi jaringan), berkisar dari beberapa dolar hingga belasan dolar saat jaringan sibuk. Sebagian besar proyek menawarkan periode klaim 7–30 hari; token yang tidak diklaim akan dikembalikan ke treasury komunitas.
Jadwal vesting juga sangat penting. Ada airdrop yang langsung didistribusikan penuh, namun banyak juga yang menggunakan sistem unlocking bertahap (misal, pelepasan bulanan) untuk mengurangi tekanan jual. Detail vesting tercantum dalam pengumuman resmi dan menentukan apakah Anda bisa langsung mencairkan atau harus menunggu.
Airdrop banyak ditemukan pada jaringan layer-1/layer-2 baru, protokol DeFi, ekosistem NFT, dan kampanye bursa.
Pada jaringan L1/L2 baru, proyek biasanya mengadakan airdrop token untuk memberikan reward kepada pengguna testnet sekaligus mendesentralisasi tata kelola. Contohnya, Februari 2024 Starknet meluncurkan STRK (pasokan 10 miliar) untuk pengguna awal; Juni 2024 zkSync mendistribusikan token ZK secara masif dengan aturan kelayakan baru.
Di DeFi, bursa terdesentralisasi, protokol lending, dan platform likuiditas menghitung poin pengguna berdasarkan volume trading, lama menyediakan likuiditas, atau durasi kepemilikan—yang kemudian dikonversi menjadi airdrop. Tahun 2024, Blast memberikan insentif berupa “season points,” lalu mendistribusikan token sesuai akumulasi.
Di ekosistem NFT, alamat yang memperdagangkan atau menyimpan NFT tertentu bisa menerima airdrop sebagai insentif untuk trading di marketplace tertentu atau memegang koleksi blue-chip.
Pada skenario bursa, setelah airdrop, proyek biasanya segera listing pair trading. Misalnya, Gate memungkinkan pengguna mendepositkan token hasil klaim untuk trading spot; jika tersedia pool likuiditas atau opsi market making, pemegang token dapat memperoleh fee trading atau hadiah event—memaksimalkan efisiensi modal.
Langkah 1: Pilih proyek dan pastikan sumber resmi. Ikuti situs resmi, GitHub, Twitter, dan Discord proyek; verifikasi domain dan pengumuman agar terhindar dari situs phishing.
Langkah 2: Pahami kriteria kelayakan. Periksa apakah proyek menggunakan snapshot (kepemilikan/interaksi sebelum tanggal tertentu) atau aturan berbasis tugas (bridging, trading, staking, dll). Catat alamat wallet dan riwayat aktivitas Anda agar tidak terlewat.
Langkah 3: Selesaikan tugas dan dokumentasikan bukti. Ikuti instruksi untuk berinteraksi dengan protokol; simpan screenshot halaman tugas, hash transaksi, dan timestamp; jika ada sistem poin, pantau akumulasi secara berkala.
Langkah 4: Klaim hadiah dan lakukan pemeriksaan keamanan. Hubungkan wallet ke situs resmi untuk klaim token; periksa alamat kontrak dan pop-up izin dengan teliti. Atur gas fee secara wajar dan usahakan klaim saat jaringan sepi.
Langkah 5: Kelola aset dan lakukan trading secara bijak. Jika ingin menjual, transfer token ke Gate untuk trading spot atau mining likuiditas; jika ingin hold jangka panjang, pantau jadwal vesting dan voting governance agar tidak kehilangan hak.
Tren terbaru menyoroti langkah resistensi Sybil yang semakin ketat, tugas berbasis poin, dan pelepasan bertahap.
Sejak akhir 2024 hingga 2025, airdrop berbasis tugas yang mensyaratkan interaksi on-chain ganda dan periode kepemilikan minimum menjadi arus utama; periode klaim umumnya 7–30 hari—klaim terlambat berisiko kehilangan hak. Di Ethereum mainnet, gas fee klaim tipikal berkisar $5–$20 per transaksi, namun dapat melonjak saat peluncuran dengan permintaan tinggi.
Untuk mencegah penyalahgunaan, sebagian besar airdrop besar tahun 2024 memperkenalkan filter dan persyaratan yang lebih ketat. Contohnya, airdrop ZRO LayerZero Juni 2024 menggunakan klaim yang terhubung dengan donasi untuk mengurangi wallet Sybil massal; zkSync secara terbuka memaparkan proses review kelayakan di tengah diskusi industri tentang keadilan.
Dari sisi nilai: pada 2024 dan awal 2025, banyak token hasil airdrop mengalami volatilitas besar di minggu pertama trading (±30% umum terjadi untuk proyek populer). Proyek dengan pelepasan bertahap cenderung memiliki tekanan jual awal yang lebih terkontrol namun membutuhkan pemantauan berkelanjutan menjelang unlock berikutnya. Insight ini berdasarkan pengumuman publik dan data on-chain hingga Q3 2025.
Mitos 1: Interaksi sering menjamin airdrop. Banyak proyek menilai kualitas interaksi dan retensi pengguna—aksi berulang sederhana bisa tidak membantu bahkan menandai wallet Anda sebagai Sybil address.
Mitos 2: Menyetujui semua kontrak aman karena “gratis.” Persetujuan terlalu luas (seperti “unlimited spend”) dapat mengekspos Anda pada kontrak berbahaya—selalu cabut izin yang tidak perlu setelah klaim.
Mitos 3: Semua token hasil airdrop bisa langsung dijual. Jadwal vesting sering membatasi jumlah yang bisa dijual sekaligus; pelepasan bertahap memengaruhi ketersediaan dan aksi harga.
Mitos 4: Menggunakan satu alamat untuk semua aktivitas aman. Mencampur aset utama dan aktivitas klaim dalam satu wallet menyulitkan manajemen risiko. Gunakan wallet “utama” terpisah untuk dana dan wallet “interaksi” untuk tugas; selalu backup mnemonic phrase Anda.
Mitos 5: Mengabaikan biaya bursa dan biaya on-chain. Transfer token ke Gate untuk trading melibatkan biaya jaringan dan waktu proses; gas fee tinggi saat jaringan sibuk dapat mengurangi reward kecil.
Airdrop yang sah sepenuhnya gratis—proyek mendistribusikan token langsung ke alamat wallet yang memenuhi syarat. Waspadai penipuan yang meminta “activation fee” atau “deposit.” Selalu verifikasi detail proyek melalui platform terpercaya seperti Gate agar terhindar dari penipuan.
Kelayakan berbeda-beda di tiap proyek—bisa berupa kepemilikan token tertentu, menyelesaikan tugas media sosial, atau melakukan aksi spesifik sebelum tenggat waktu. Persyaratan tertera di pengumuman resmi. Umumnya, Anda hanya perlu alamat wallet kripto yang terhubung ke situs proyek.
Keputusan ini tergantung pada penilaian Anda terhadap proyek dan toleransi risiko. Token baru sering memiliki likuiditas terbatas—jual langsung bisa menyebabkan slippage. Teliti fundamental dan tokenomics proyek terlebih dahulu; jangan terburu-buru. Menunggu hingga token listing di Gate atau bursa lain dapat memberikan opsi trading yang lebih aman.
Kebanyakan proyek menetapkan tanggal snapshot tetap—jika Anda melewatkan, maka tidak memenuhi syarat. Namun, beberapa melakukan beberapa putaran airdrop atau menawarkan program insentif lanjutan. Selalu ikuti kanal resmi untuk peluang baru.
Pertama, buat wallet kripto yang aman (seperti MetaMask)—sebaiknya gunakan akun terpisah khusus untuk aktivitas airdrop. Selanjutnya, ikuti kanal resmi proyek untuk aturan kelayakan dan tenggat waktu. Terakhir, selalu verifikasi situs sebelum berinteraksi agar terhindar dari phishing dan kehilangan aset.


