Pada 21 November 2025, mainnet Cardano mengalami chain split yang sangat jarang dan tak terduga. Tidak seperti upgrade teknis atau hard fork, peristiwa ini dipicu oleh transaksi delegasi dengan format yang keliru. Proses validasi transaksi tersebut menghasilkan hasil berbeda antara node baru dan lama. Sebagian node mengikuti chain yang tidak valid, sementara lainnya tetap berada di main chain yang stabil.
Intersect, organisasi tata kelola ekosistem Cardano, mengidentifikasi bahwa transaksi abnormal tersebut memanfaatkan celah pada pustaka perangkat lunak yang sudah lama ada dan belum terdeteksi. Perbedaan logika deserialisasi dan validasi antara versi node lama dan terbaru memungkinkan hanya sebagian node menerima transaksi tersebut. Tim pengembang menelusuri kerentanan ini ke bagian pustaka perangkat lunak node Cardano yang sebelumnya belum menerapkan validasi ketat.
Transaksi yang keliru tersebut secara publik dikaitkan dengan seorang stake pool operator bernama “Homer J.” Ia mengakui kesalahannya di X (sebelumnya Twitter), menjelaskan bahwa rasa ingin tahu dan keinginan untuk tantangan pribadi membuatnya membuat transaksi dengan instruksi yang dihasilkan oleh AI. Ia berasumsi berada di lingkungan uji coba dan tanpa sengaja mengirim transaksi ke mainnet. Co-founder Cardano, Charles Hoskinson, menyatakan insiden ini bisa jadi merupakan serangan yang telah direncanakan, menuduh operator bertindak secara sengaja, dan menyebutnya sebagai “serangan terhadap reputasi dan brand IOG.”
Setelah insiden tersebut, tim inti—terdiri dari IOG (Input Output Global), Intersect, Cardano Foundation, dan EMURGO—segera merilis patch darurat dan memberikan panduan kepada operator node untuk upgrade ke versi 10.5.2 atau 10.5.3. Setelah sebagian besar node melakukan upgrade, jaringan kembali bersatu dan hanya memiliki satu main chain. Berdasarkan masukan komunitas, upgrade node sangat penting. Operator yang masih menggunakan versi lama (10.5.1 atau sebelumnya) harus segera memperbarui node mereka.

Grafik: https://www.gate.com/trade/ADA_USDT
Peristiwa ini memberikan dampak nyata pada pasar. Harga ADA turun tajam sebesar 6% hingga 16%, sempat mendekati USD0,41. Di saat bersamaan, bursa seperti Coinbase, Kraken, dan Upbit menangguhkan deposit dan penarikan ADA untuk mencegah kesalahan selama chain split. Intersect menegaskan dana pengguna tetap aman karena sebagian besar wallet tidak terpengaruh oleh transaksi keliru tersebut.
Chain split ini mengungkap kelemahan pada logika validasi perangkat lunak inti Cardano dan menegaskan pentingnya konsistensi versi perangkat lunak node serta logika validasi di seluruh ekosistem. Instruksi kode hasil AI memang memudahkan pengujian, tetapi penyalahgunaan di mainnet bisa berisiko tinggi. Komunitas kemungkinan akan mendorong prosedur whitelisting atau tinjauan pra-deployment yang lebih ketat. Insiden ini mengingatkan operator stake pool untuk tidak pernah mencampurkan lingkungan uji dan mainnet, serta selalu waspada terhadap transaksi eksperimental.
Walau chain split ini merupakan krisis, komunitas Cardano membuktikan kemampuan respons cepat dan ketahanan teknisnya. Patch darurat serta upgrade perangkat lunak node yang terkoordinasi berhasil mengonsolidasikan jaringan. Namun, pemulihan hanyalah permulaan. Dengan keterlibatan FBI dalam investigasi (sesuai konfirmasi Charles Hoskinson), insiden ini berpotensi mendorong peninjauan regulasi dan keamanan yang lebih ketat. Ke depan, Cardano kemungkinan besar akan memperkuat logika validasi perangkat lunak dan mekanisme tata kelola. Proses upgrade node juga akan diperbaiki—langkah penting untuk membangun kembali kepercayaan pengguna dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.





