Eksperimen Tanpa Jalan Mundur: China Renaissance Bertaruh Total pada Web3

9/5/2025, 10:29:04 AM
Menengah
Blockchain
Setelah menghadapi berbagai tantangan dalam merger dan akuisisi tradisional, China Renaissance memasuki metaverse Web3. Di bawah arahan Ketua Xu Yanqing, perusahaan ini fokus pada investasi besar, termasuk kepemilikan pada Circle, Amber Group, dan Matrixport. Selain itu, China Renaissance juga memiliki portofolio signifikan di BNB dan RWA. Dengan inisiatif senilai USD 100 juta untuk mengembangkan sektor keuangan digital, China Renaissance berkomitmen untuk bertransformasi dari bank investasi terkemuka di bidang M&A internet menjadi pemimpin berpengaruh di ekosistem Web3.

Pada musim panas 2025, China Renaissance kembali menjadi pusat perhatian dengan menandatangani nota kesepahaman bersama YZi Labs (sebelumnya Binance Labs), serta berencana menginvestasikan USD 100 juta pada BNB, token asli dari blockchain publik BNB Chain.

Dua bulan sebelumnya, dewan direksi telah menyetujui alokasi dana dengan nilai yang setara untuk mengejar peluang di sektor Web3 dan kripto. Langkah-langkah terfokus ini memunculkan spekulasi bahwa China Renaissance tengah merancang transformasi besar—atau bahkan melakukan reinventasi secara total.

Di lanskap perbankan investasi Tiongkok, China Renaissance selalu tampil sebagai pemain yang unik.

Perusahaan ini tidak memiliki latar belakang BUMN seperti CICC atau CITIC, juga tidak punya fondasi berusia seabad seperti Goldman Sachs atau Morgan Stanley. Pertumbuhan China Renaissance erat kaitannya dengan pesatnya ekspansi sektor internet Tiongkok. Sejak berdiri pada 2005, China Renaissance telah mengoordinasikan dan memfasilitasi merger dan akuisisi (M&A) bersejarah, seperti penggabungan Didi dan Kuaidi, Meituan dan Dianping, serta 58.com dan Ganji.com. Hampir semua merger yang mendefinisikan industri internet Tiongkok melibatkan China Renaissance di balik layar. Tanpa dekade pertumbuhan internet yang luar biasa itu, China Renaissance mungkin tidak akan berpredikat sebagai “Raja M&A.”

Namun, ketika era ekspansi internet beralih menjadi pasar yang jenuh dan kompetitif—dan penegakan antimonopoli semakin ketat—fondasi yang selama ini menopang kesuksesan China Renaissance mulai bergeser secara fundamental.

Bank investasi boutique yang dulu bersinar kini menghadapi tantangan eksistensial yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Langkah China Renaissance ke sektor Web3 bisa menjadi bentuk penebusan diri, atau malah menandakan takdir kolektif bank investasi tradisional di era digital ini.

Dilema Raja M&A

Pada 2021, China Renaissance membukukan hasil nyaris sempurna: total pendapatan tahunan mencapai RMB 2.504.000.000, dan laba bersih naik 56,5% year-on-year menjadi RMB 1.624.000.000. Pada tahun itu, mereka sukses menyelesaikan sejumlah proyek penting seperti IPO Li Auto di Hong Kong dan pencatatan Kuaishou Technology. Dalam surat tahunan, Bao Fan menulis dengan optimisme, “Kita berada di titik awal dekade baru ekonomi digital.”

Namun, puncak seringkali menjadi awal peralihan.

Pada 2022, pendapatan dan laba bersih China Renaissance Holdings sama-sama turun: pendapatan tahunan menurun menjadi RMB 1.533.000.000, turun 8,36% secara tahunan, sementara kerugian tahunan mencapai RMB 564.000.000, menukik 134,71% year-on-year.

Penurunan tersebut terjadi seiring dengan cepatnya pelemahan lingkungan makro.

Menurut “2022 China Corporate M&A Market Review and Outlook”, total volume transaksi M&A nasional turun 23,5% year-on-year, dengan sektor TMT anjlok hingga 41%. Bagi China Renaissance, yang selama ini berjaya di sektor M&A TMT, kondisi tersebut berarti kehilangan posisi strategis di pasar.

Namun, krisis terbesar justru menyangkut model bisnis—bukan sekadar angka.

China Renaissance tumbuh dengan momentum ledakan internet Tiongkok, melesat dari nol sampai seratus. Masa itu penuh energi: startup membutuhkan percepatan skala, raksasa memburu inovasi berikutnya, dan modal mencari narasi baru. China Renaissance berperan sebagai “super intermediary” dalam hiruk-pikuk kapital tersebut. Karisma, jejaring, dan ketajaman Bao Fan membangun keunggulan utama perusahaan.

Selama pasar berada dalam fase ekspansi dan M&A menjadi skenario utama pasar modal, China Renaissance berkembang pesat. Hampir semua merger transformatif menyertakan kontribusi perusahaan ini.

Namun, saat lingkungan berubah, narasi pun berganti. Pasar kini menjadi zero-sum, “aliansi kuat” menarik pengawasan regulator, dan model sebelumnya kehilangan panggungnya.

Inilah dilema perusahaan: bukan sekadar penurunan bisnis, namun formula sukses lama sudah tidak relevan di era baru.

Jaringan pribadi terpusat, kanal informasi tertutup, dan nilai berbasis hubungan tidak lagi cocok di dunia yang semakin transparan dan terbuka serta meminimalkan peran perantara.

Kondisi ini terutama dirasakan dalam budaya perusahaan yang berpusat pada Bao Fan. Seperti diungkapkan seorang narasumber kepada Reuters, China Renaissance masih merupakan "one-man business, key-person focus"—suatu model sulit dipertahankan di lingkungan bisnis saat ini.

Strategi Web3 Senyap China Renaissance

Langkah China Renaissance ke Web3 terjadi secara bertahap.

Pada Mei 2018, Circle mengumumkan pendanaan Seri E sebesar USD 110 juta, dengan investor papan atas seperti IDG, Breyer Capital, dan Bitmain. Hanya segelintir yang mencermati partisipasi China Renaissance.

Tanpa adanya ucapan selamat dari China Renaissance pada Juni 2025, publik mungkin tidak menyadari perusahaan ini sudah masuk ke ranah stablecoin sejak awal. Dalam prospektus Circle, China Renaissance ternyata bukan pemegang saham utama—menandakan hanya punya kepemilikan kecil atau sudah exit sebelum IPO.

Meski demikian, keputusan China Renaissance masuk Circle kembali membangkitkan antusiasme pasar.

Setelah dinobatkan sebagai “Circle concept stock”, harga saham China Renaissance melonjak dari HKD 3 ke HKD 6 lebih—melonjak lebih dari 100%. Bagi perusahaan yang performa pasca-IPO cenderung lesu, ini menjadi dorongan vital.

Langkah China Renaissance pada Circle mencerminkan visi jangka panjang dari Bao Fan.

Pada 2015, di puncak pengaruhnya di ekonomi digital Tiongkok, China Renaissance terlibat dalam hampir semua merger internet besar atau fundraising. Namun di tengah kesuksesan itu, Bao Fan membuat prediksi menohok: “Dalam tiga tahun, kita mungkin sudah tidak punya posisi sama sekali.”

Pernyataan tersebut menandai awal transformasi China Renaissance. Bao Fan memahami bahwa bisnis berbasis advisory dan komisi saja terlalu rentan; perusahaan membutuhkan mesin pertumbuhan baru. Ia memilih bertransformasi dari “penyedia jasa” menjadi “peserta”, dari advisor menjadi pemegang saham.

Dalam portofolio investasinya, Circle bukanlah bintang utama. Pada periode tersebut, China Renaissance menginvestasikan dana ke Meituan, JD Digits, Kuaishou, Li Auto, NIO, dan Pop Mart. Bandingannya, perusahaan pembayaran kripto asal Amerika terkesan "nyeleneh". Bahkan Lei Ming, yang memimpin transaksi, mengakui ada faktor keberuntungan—China Renaissance masuk terlambat, hanya dengan kepemilikan kecil, dan tak mendapatkan keuntungan langsung signifikan.

Di luar Circle, China Renaissance juga melakukan aksi lain di dunia kripto: investasi langsung ke Amber Group dan Matrixport; peran penasihat keuangan untuk Canaan, Bitdeer, dan HashKey; serta mengangkat Frank Fu Kan, pengusaha blockchain senior, sebagai direktur independen non-eksekutif.

Namun, langkah-langkah ini belum langsung membuahkan prestasi besar. Berdasarkan laporan 36Kr, pendapatan China Renaissance di sektor kripto lebih banyak berasal dari layanan pembiayaan, bukan dari keuntungan modal. Nilai sejati investasi di Circle lebih pada imajinasi pasar dan pemulihan harga saham.

Tantangan Tinggi Pasca-Bao Fan

Pada 2024, China Renaissance memasuki era baru kepemimpinan.

Setelah Bao Fan menghilang, sang istri Xu Yanqing maju sebagai pemimpin perusahaan. Dengan mundurnya CEO Xie Yijing, China Renaissance membentuk kepemimpinan “triumvirat” baru: Ketua Xu Yanqing, CEO Wang Lixing, dan Direktur Eksekutif Du Yongbo.

Xu Yanqing langsung meluncurkan strategi “China Renaissance 2.0”: mengurangi ketergantungan pada lini bisnis internet tradisional, dan fokus besar pada teknologi mutakhir, Web3, dan keuangan digital.

Peralihan ini bukan keputusan sembarangan, melainkan sangat tepat waktu mengikuti momentum kebijakan.

Pada Mei 2025, Dewan Legislatif Hong Kong mengesahkan Stablecoin Bill; sebulan berikutnya, pemerintah menerbitkan Digital Asset Development Policy Statement 2.0. Pada periode yang sama, dewan China Renaissance menyetujui anggaran USD 100 juta untuk masuk ke pasar Web3 dan aset digital secara resmi.

Langkah tersebut mirip strategi mereka sebelumnya. China Renaissance pernah jago memanfaatkan titik balik sejarah, membantu korporasi internet Tiongkok melampaui pesaing mereka. Kini, perusahaan ingin mengulang pola sukses itu di sektor baru—meski tanpa Bao Fan.

Pada Agustus, China Renaissance menandatangani MOU dengan YZi Labs untuk mengalokasikan USD 100 juta ke BNB, sehingga menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di Hong Kong yang memasukkan BNB ke treasury. Pasar segera menjulukinya “BNB MicroStrategy saham Hong Kong.”

Pembelian kripto hanyalah awalan; China Renaissance berencana memperkuat ekosistem BNB dengan dua strategi utama.

Pertama, mengembangkan produk berbasis dana bersama China Asset Management (Hong Kong) dan mitra lain, serta membantu pencatatan BNB di platform aset virtual yang sesuai ketentuan Hong Kong. Tidak kebetulan, pada 3 September, bursa berlisensi OSL di Hong Kong membuka perdagangan BNB bagi investor profesional, menjadi bursa pertama di kota tersebut yang mendukung BNB.

Kedua, dengan dukungan YZi Labs, China Renaissance berniat membangun dana RWA (real-world asset) bernilai ratusan juta dolar AS untuk mendorong adopsi stablecoin dan RWA di BNB Chain oleh perusahaan-perusahaan yang tercatat di Hong Kong.

Lewat langkah-langkah ini, China Renaissance berambisi memanfaatkan momentum Binance—bursa terbesar dunia—untuk menempatkan diri sebagai pusat ekosistem Web3.

Pada acara HUT ke-5 BNB Chain tanggal 29 Agustus, Xu Yanqing tampil bersama Kepala YZi Labs, Ella Zhang: “Sejak bermitra dengan YZi Labs, kami menerima banjir pertanyaan dari institusi keuangan tradisional. Mereka tidak lagi bertanya ‘mengapa alokasikan ke aset digital,’ melainkan ‘bagaimana caranya mengalokasikan ke aset inti seperti BNB yang menjadi simbol masa depan keuangan?’”

Ia melanjutkan, “China Renaissance tidak hanya ingin menjembatani Web2 dan Web3, tapi juga memaksimalkan keahlian di perbankan investasi, manajemen aset, dan manajemen kekayaan agar tetap menjadi bank investasi paling ikonik di era Web3.”

Kesimpulannya, strategi China Renaissance sangat jelas:

Logika eksternal: Institusi tradisional yang ingin eksposur ke kripto menghadapi risiko tinggi jika investasi langsung, tetapi membeli saham China Renaissance memberi eksposur aset kripto secara tidak langsung.

Logika internal: Konvergensi Web3 dan Web2 memicu permintaan baru untuk fundraising dan M&A, sehingga potensi “dekade M&A internet” bisa terulang kembali.

Artinya, China Renaissance ingin mempertahankan posisi sebagai “bank investasi utama” dalam membentuk lanskap kripto.

Walaupun visi perusahaan sangat ambisius, tantangan eksekusi tetap besar.

Dilema Transformasi

Sebagai bank investasi boutique yang dibangun di atas M&A TMT, keunggulan utama China Renaissance adalah wawasan mendalam tentang sektor internet Tiongkok dan jaringan para pendirinya.

Dalam perbankan investasi tradisional, insentifnya jelas: komisi, performa jangka pendek, dan penutupan transaksi dengan cepat. Para banker ialah “penyedia jasa profesional” klasik—menyelesaikan transaksi, lalu mengambil fee.

Tetapi bagi China Renaissance, terjun langsung ke pasar kripto berarti berhadapan dengan kenyataan pahit: banyak fund tradisional justru kehilangan besar di arena baru ini.

Paling penting, model financial advisor (FA) hampir pasti gagal di sektor ini.

Status “super intermediary” China Renaissance di era emas M&A internet bertumpu pada relasi dan asimetri informasi—siapa yang fundraising, siapa yang menjual, dan nilai valuasi yang menjadi rahasia segelintir pihak. Namun, di dunia on-chain, arus modal, voting governance, dan data protokol bersifat terbuka; siapa pun dapat memantau secara real-time. Kecuali beberapa bursa dan asset manager Asia besar, banyak proyek kini melakukan penggalangan dana seperti investasi kolektif, dan sejumlah platform derivatif seperti Hyperliquid bahkan tidak memerlukan fundraising eksternal sama sekali. Keunggulan lama dalam negosiasi dan matchmaking pun hilang.

Agar bisa meraih return signifikan, China Renaissance harus berinvestasi langsung.

“Menjadi FA itu soal jejaring; investasi adalah sumber profit yang sesungguhnya,” kata seorang veteran FA setelah beralih ke kripto. Ia bertambah koneksi—tapi justru rugi saat mulai berinvestasi.

Pasar primer kripto sangat berisiko. Keberhasilan membutuhkan pemahaman mendalam akan logika dasar kripto serta relasi dengan entrepreneur paling berbakat, agar tercipta nilai berkelanjutan.

Namun industri kripto dipenuhi narasi singkat: proyek dapat naik berkali-lipat dalam hitungan bulan, lalu anjlok ketika hype mereda. Tim tanpa model bisnis bertahan dengan menjual token, dan valuasi terus menurun. Kepercayaan pasar terhadap altcoin telah hilang, modal kini terkonsentrasi di BTC, ETH, dan SOL. Bahkan tren terhangat “token-equity linkage” bisa jadi kehilangan relevansi di masa depan.

Hal ini membawa dua risiko besar bagi China Renaissance:

Pertama, bisakah perusahaan menghindari jebakan narasi? Kedua, risiko reputasi perusahaan.

Siklus kripto jauh lebih cepat dari pasar tradisional—protokol yang terkena hack atau proyek yang exit bisa menghapus nilai dalam 48 jam. Satu kesalahan saja bisa mengakibatkan China Renaissance kehilangan modal sekaligus reputasi sebagai bank investasi boutique.

Temasek, sovereign wealth fund Singapura, kehilangan sekitar USD 275 juta pada FTX. Lebih parah dari kerugian finansial, sebagai investor negara, Temasek harus menghadiri sidang parlemen dan mengakui “kegagalan due diligence besar,” sehingga reputasinya terpukul keras.

Dari perspektif ini, jalur optimal China Renaissance adalah menjadi pemain utama di pasar sekunder kripto—dengan alokasi strategis ke BTC, ETH, dan BNB ditambah strategi kuantitatif dan hedging untuk meraih return stabil.

Jalur ini pun penuh tantangan.

Trading berarti bersaing langsung dengan fund kuantitatif khusus, pelaku trading kripto-native, dan market maker global. Tanpa kemampuan teknis yang kuat, sistem manajemen risiko, dan analisis data on-chain, jaringan dan merek perbankan investasi tradisional tidak memiliki keunggulan berarti.

China Renaissance kini berada di persimpangan yang sulit:

Sebagai FA, keunggulan informasi telah hilang; sebagai VC, jebakan narasi di mana-mana; sebagai pemain sekunder, perusahaan belum memiliki DNA kripto-native.

Inilah tantangan yang dihadapi banyak FA dan VC tradisional di kripto: untuk mendapatkan pijakan di Web3, modal saja tidak cukup—dibutuhkan transformasi kognitif total.

Perusahaan harus menjawab pertanyaan utama: di dunia yang transparan dan minim perantara, apa nilai nyata yang bisa diberikan China Renaissance?

Dari kacamata 2025, transformasi Web3 China Renaissance lebih menyerupai eksperimen penuh keraguan, tindakan yang didorong keadaan, bukan pilihan sepenuhnya bebas.

Dua dekade lalu, China Renaissance tumbuh berkat momentum tepat dari gelombang internet Tiongkok. Bao Fan sukses sebagai penantang dan mendisrupsi keuangan tradisional dengan pendekatan “investment banking internet-native.”

Sekarang berbeda: Web3 bukan sekadar menggeser bisnis offline ke online, melainkan mengubah logika keuangan dari akar—desentralisasi, akses tanpa izin, dan tata kelola komunitas mengancam model perantara bank investasi tradisional.

Pergeseran peran ini membuat tantangan semakin tajam. Dulu sebagai pendobrak, kini China Renaissance menjadi institusi mapan. Beralih ke paradigma baru membutuhkan keberanian untuk berkorban dan melepas masa lalu. Untuk institusi yang telah berakar dalam sejarah M&A Tiongkok, proses ini jauh lebih sulit daripada dua dekade lalu.

Di skala global, sangat sedikit institusi keuangan tradisional yang benar-benar unggul dalam adopsi aset digital. Goldman Sachs menjadi perintis sejak awal, tetapi kontribusi aset digital sangat kecil dalam pendapatannya. Pertanyaan besar di industri: dapatkah pemain lama bertransformasi, atau akan digantikan oleh disruptor baru?

Bagi China Renaissance, tidak ada jalan untuk mundur.

Pernyataan:

  1. Artikel ini merupakan reprint dari [TechFlow], seluruh hak cipta milik penulis asli [Ada, Deep Tide TechFlow]. Jika Anda memiliki keberatan atas reprint ini, silakan hubungi tim Gate Learn yang akan memproses sesuai kebijakan kami.
  2. Disclaimer: Pandangan dan opini yang dikemukakan merupakan milik penulis dan tidak termasuk saran investasi dalam bentuk apa pun.
  3. Versi terjemahan artikel dalam bahasa lain disediakan oleh tim Gate Learn. Kecuali secara eksplisit merujuk Gate, dilarang menyalin, menyebarluaskan, maupun menjiplak artikel terjemahan apa pun.

Bagikan

Kalender Kripto

Buka token
Immutable (IMX) akan membuka kunci 24,84 juta Token pada 5 September pukul 08:00, dengan nilai sekitar 12,42 juta dolar AS, yang mewakili 1,277% dari Pasokan Beredar.
IMX
-3.02%
2025-09-05
Buka token
Mocaverse (MOCA) akan membuka 2,46 juta Token pada 5 September pukul 8:00, senilai sekitar 165.000 dolar AS, yang merupakan 0,06% dari Pasokan Beredar.
MOCA
-2.67%
2025-09-05
Peluncuran Produk AI NFT
Nuls akan meluncurkan produk NFT AI pada kuartal ketiga.
NULS
2.77%
2025-09-05
Peluncuran dValueChain v.1.0
Bio Protocol akan meluncurkan dValueChain v.1.0 pada kuartal pertama. Ini bertujuan untuk membangun jaringan data kesehatan terdesentralisasi, memastikan catatan medis yang aman, transparan, dan tidak dapat dirusak dalam ekosistem DeSci.
BIO
-2.47%
2025-09-05
Subtitel Video yang Dihasilkan AI
Verasity akan menambahkan fungsi subtitle video yang dihasilkan oleh AI pada kuartal keempat.
VRA
-1.44%
2025-09-05

Artikel Terkait

Apa itu Tronscan dan Bagaimana Anda Dapat Menggunakannya pada Tahun 2025?
Pemula

Apa itu Tronscan dan Bagaimana Anda Dapat Menggunakannya pada Tahun 2025?

Tronscan adalah penjelajah blockchain yang melampaui dasar-dasar, menawarkan manajemen dompet, pelacakan token, wawasan kontrak pintar, dan partisipasi tata kelola. Pada tahun 2025, ia telah berkembang dengan fitur keamanan yang ditingkatkan, analitika yang diperluas, integrasi lintas rantai, dan pengalaman seluler yang ditingkatkan. Platform ini sekarang mencakup otentikasi biometrik tingkat lanjut, pemantauan transaksi real-time, dan dasbor DeFi yang komprehensif. Pengembang mendapatkan manfaat dari analisis kontrak pintar yang didukung AI dan lingkungan pengujian yang diperbaiki, sementara pengguna menikmati tampilan portofolio multi-rantai yang terpadu dan navigasi berbasis gerakan pada perangkat seluler.
11/22/2023, 6:27:42 PM
Apa itu USDC?
Pemula

Apa itu USDC?

Sebagai jembatan yang menghubungkan mata uang fiat dan mata uang kripto, semakin banyak stablecoin yang dibuat, dengan banyak di antaranya yang ambruk tak lama kemudian. Bagaimana dengan USDC, stablecoin terkemuka saat ini? Bagaimana itu akan berkembang di masa depan?
11/21/2022, 10:36:25 AM
Apa itu Stablecoin?
Pemula

Apa itu Stablecoin?

Stablecoin adalah mata uang kripto dengan harga stabil, yang sering dipatok ke alat pembayaran yang sah di dunia nyata. Ambil USDT, stablecoin yang paling umum digunakan saat ini, misalnya, USDT dipatok ke dolar AS, dengan 1 USDT = 1 USD.
11/21/2022, 8:35:14 AM
Penggunaan Bitcoin (BTC) di El Salvador - Analisis Keadaan Saat Ini
Pemula

Penggunaan Bitcoin (BTC) di El Salvador - Analisis Keadaan Saat Ini

Pada 7 September 2021, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah. Berbagai alasan mendorong El Salvador untuk melakukan reformasi moneter ini. Meskipun dampak jangka panjang dari keputusan ini masih harus dicermati, pemerintah Salvador percaya bahwa manfaat mengadopsi Bitcoin lebih besar daripada potensi risiko dan tantangannya. Dua tahun telah berlalu sejak reformasi, di mana banyak suara yang mendukung dan skeptis terhadap reformasi ini. Lantas, bagaimana status implementasi aktualnya saat ini? Berikut ini akan diberikan analisa secara detail.
12/18/2023, 3:29:33 PM
ONDO, Proyek yang Disukai oleh BlackRock
Pemula

ONDO, Proyek yang Disukai oleh BlackRock

Artikel ini mengupas tentang ONDO dan perkembangannya baru-baru ini.
2/2/2024, 10:42:34 AM
Apa Itu Narasi Kripto? Narasi Teratas untuk 2025 (DIPERBARUI)
Pemula

Apa Itu Narasi Kripto? Narasi Teratas untuk 2025 (DIPERBARUI)

Memecoins, token restaking yang cair, derivatif staking yang cair, modularitas blockchain, Layer 1s, Layer 2s (Optimistic rollups dan zero knowledge rollups), BRC-20, DePIN, bot perdagangan kripto Telegram, pasar prediksi, dan RWAs adalah beberapa narasi yang perlu diperhatikan pada tahun 2024.
11/26/2024, 2:13:25 AM
Mulai Sekarang
Daftar dan dapatkan Voucher
$100
!