

The Open Network menonjol melalui arsitektur multi-level sharding yang sangat canggih, secara mendasar merevolusi skalabilitas blockchain. Tidak seperti sistem single-chain tradisional, desain TON memecah jaringan menjadi beberapa lapisan pemrosesan paralel, sehingga proses validasi transaksi dapat berlangsung serentak di berbagai level blockchain.
Pada pengujian performa perdananya, TON membuktikan kapabilitas luar biasa dengan mencatat 104.715 transaksi per detik—sebuah rekor dunia di industri blockchain. Pengujian ini melibatkan 256 node validator yang dioperasikan di infrastruktur Alibaba Cloud dan diaudit secara independen oleh Certik, sehingga hasilnya terjamin kredibilitasnya.
Kapasitas teoretis arsitektur ini dapat mencapai jutaan transaksi per detik apabila jumlah node validator di jaringan memadai. TON mampu melakukan hal ini sembari tetap memenuhi trilema blockchain—yakni menjaga skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi tanpa kompromi. Sistem TON memastikan finalitas blok sub-detik dan biaya transaksi sangat rendah, terlepas dari kondisi beban jaringan.
| Fitur | Kinerja |
|---|---|
| Pencapaian Uji Perdana | 104.715 TPS |
| Kapasitas Teoretis | Jutaan TPS |
| Finalitas Blok | Sub-detik |
| Struktur Biaya | Sangat kecil |
Pendekatan inovatif ini menempatkan TON sebagai solusi unggulan dibanding blockchain konvensional seperti Bitcoin dan Ethereum, serta melampaui jaringan pembayaran konvensional maupun platform kripto yang sudah ada dengan selisih jauh. Kombinasi kecanggihan teknologi dan performa teruji memperkuat posisi TON sebagai platform blockchain generasi baru yang siap mendukung aplikasi terdesentralisasi berkapasitas besar.
Integrasi TON dengan Telegram menjadi peluang transformatif bagi adopsi blockchain secara luas. Dengan memanfaatkan basis pengguna aktif Telegram yang mencapai 900 juta, TON menempatkan diri pada pertemuan antara aplikasi pesan utama dan keuangan terdesentralisasi. Integrasi ini menghapus hambatan tradisional yang selama ini menghalangi pengguna internet umum untuk mengakses layanan kripto.
TON Wallet, kini tersedia di Amerika Serikat bersamaan dengan 87 juta pengguna Telegram AS, menjadi bukti nyata strategi ini. Pengguna dapat mengirim, menerima, dan menyimpan aset digital langsung di dalam antarmuka chat Telegram, tanpa perlu instalasi tambahan atau proses teknis rumit. Pengalaman praktis ini mengubah kripto dari sekadar aset khusus menjadi layanan yang mudah diakses dan terintegrasi dalam komunikasi harian.
Dampak strategisnya semakin nyata setelah peluncuran USDT di TON pada April 2024, yang memungkinkan 900 juta pengguna Telegram melakukan transaksi stablecoin langsung melalui chat. Lebih penting lagi, aplikasi gim seperti Notcoin dan Hamster Kombat memanfaatkan integrasi ini untuk mencapai adopsi viral, mengonversi 30 juta peserta menjadi pengguna blockchain aktif. Notcoin sendiri berhasil meraih 5 juta pengguna aktif harian hanya dalam beberapa bulan, memperlihatkan betapa distribusi Telegram mempercepat onboarding pengguna melampaui mekanisme exchange konvensional.
TON dan Telegram secara tegas menargetkan penetrasi pengguna sebesar 30% pada 2028, atau sekitar 270 juta pengguna blockchain yang teraktivasi. Model integrasi ini berbeda dengan pendekatan kompetitor yang mengharuskan pengguna pindah ke platform atau aplikasi baru, karena pada TON, fungsionalitas Web3 langsung terintegrasi dalam infrastruktur komunikasi yang sudah eksis.
The Open Network (TON) memperlihatkan momentum pertumbuhan signifikan di sektor decentralized finance pada pertengahan 2024. Total Value Locked (TVL) di ekosistemnya naik 80% menjadi 250 juta USD pada Juni 2024, menandakan kepercayaan investor yang semakin kuat dan adopsi protokol DeFi yang meningkat di platform ini.
Pencapaian ini terjadi di tengah perkembangan ekosistem TON yang semakin pesat. Laju pertumbuhan tersebut menunjukkan kemampuan platform dalam menarik likuiditas dan memfasilitasi aktivitas keuangan yang berarti. Kemajuan ini didorong oleh kemitraan strategis serta fitur inovatif yang memperkuat daya tarik platform bagi pengguna maupun pengembang.
Perbandingan periode waktu berikut menggambarkan dinamika TVL di industri kripto:
| Blockchain | Puncak TVL | Status Juni 2024 | Karakteristik Utama |
|---|---|---|---|
| TON | 1,1 miliar USD (Juli 2024) | 250 juta USD | Pertumbuhan 80% |
| Solana | 3 miliar-11 miliar USD | Fase scaling | Infrastruktur matang |
Pertumbuhan TVL TON bukan sekadar statistik; ini menandakan kematangan ekosistem yang semakin kuat. Integrasi dengan Telegram memberikan keunggulan unik untuk memperluas akses layanan DeFi. Jumlah alamat aktif harian melonjak hingga 880.000 pada Desember 2024, menunjukkan bahwa peningkatan TVL disertai keterlibatan pengguna nyata, bukan sekadar aktivitas spekulatif.
Perkembangan ini memposisikan TON secara strategis dalam persaingan blockchain, khususnya di antara platform Layer-1 yang sedang membangun kekuatan DeFi.
TON menawarkan prospek kuat berkat kemitraan strategis, keunggulan teknologi, dan adopsi yang terus meningkat, sehingga berpotensi menjadi investasi jangka panjang yang solid di pasar saat ini.
Toncoin berpotensi mencapai 100 USD pada tahun 2030. Dengan dukungan teknologi canggih dan adopsi yang terus bertumbuh, TON memiliki peluang kuat untuk apresiasi harga signifikan dalam jangka panjang.
Toncoin adalah aset kripto asli dari The Open Network (TON), sebuah blockchain yang dirancang untuk skalabilitas dan efisiensi tinggi. Toncoin memungkinkan transaksi cepat berbiaya rendah, menjaga keamanan jaringan, dan memberikan insentif kepada validator.
Per Desember 2025, 1 Toncoin bernilai sekitar 3,50 USD, mencerminkan pertumbuhan pesat di ekosistem Web3.











