Analisis teknikal merupakan kunci bagi para trader cryptocurrency untuk mengambil keputusan yang tepat di tengah volatilitas pasar. Dalam menganalisis aset seperti SKY Protocol (SKY), pemahaman terhadap indikator utama dapat memberikan sinyal trading yang sangat penting. MACD (Moving Average Convergence Divergence) berfungsi mengidentifikasi perubahan momentum dengan membandingkan rata-rata bergerak jangka pendek dan panjang. Ketika MACD bergerak melampaui garis sinyal pada SKY, hal ini umumnya menandakan momentum bullish, sebagaimana terlihat pada pemulihan pasca crash 10 Oktober 2025, di mana SKY melonjak dari $0,03538 ke $0,06306 hanya dalam beberapa hari.
RSI (Relative Strength Index) menilai kondisi overbought atau oversold dengan skala 0–100. Untuk trading SKY, tabel berikut menunjukkan interpretasi yang biasa digunakan:
| Nilai RSI | Kondisi Pasar | Tindakan Potensial untuk SKY |
|---|---|---|
| Di atas 70 | Overbought | Pertimbangkan untuk mengambil profit |
| 30–70 | Netral | Pantau indikator lainnya |
| Di bawah 30 | Oversold | Perhatikan potensi beli |
KDJ, yang menggabungkan prinsip RSI dengan perhitungan stochastic, memberikan analisis yang lebih detail. Ketika garis K pada KDJ melintasi garis D ke atas pada 7 November 2025, harga SKY naik dari $0,05007 ke $0,05519, membuktikan keandalan indikator ini untuk pengambilan keputusan trading jangka pendek pada aset kripto tertentu.
Persilangan rata-rata bergerak menjadi indikator teknikal utama yang digunakan trader untuk mendeteksi potensi pembalikan tren di pasar cryptocurrency seperti SKY Protocol (SKY). Golden cross terjadi saat rata-rata bergerak jangka pendek melintasi rata-rata jangka panjang ke atas, menandakan adanya momentum bullish. Sebaliknya, death cross muncul ketika rata-rata jangka pendek jatuh di bawah rata-rata jangka panjang, mengindikasikan sentimen bearish.
Berdasarkan pergerakan harga terbaru SKY, terdapat beberapa momen persilangan yang patut dicatat:
| Tanggal | Jenis Cross | Harga Sebelum Cross | Kinerja 30 Hari Setelah Cross |
|---|---|---|---|
| 10 Okt 2025 | Death Cross | $0,06689 | -25,9% |
| 26 Okt 2025 | Golden Cross | $0,05917 | -5,5% |
| 7 Nov 2025 | Golden Cross | $0,05519 | -7,4% |
Death cross pada 10 Oktober mendahului penurunan tajam harga SKY dari $0,06689 ke titik terendah $0,03538—turun hingga 47% di level terendahnya. Hal ini memperkuat death cross sebagai sinyal peringatan yang efektif. Namun, golden cross di 26 Oktober dan 7 November tidak mampu membalikkan tren bearish, dengan harga tetap melemah meski sinyal bullish muncul. Fakta ini menegaskan bahwa persilangan moving average memang memberikan insight penting, tetapi harus diinterpretasikan secara menyeluruh sesuai konteks pasar dan tidak digunakan sebagai satu-satunya acuan trading, khususnya di masa volatilitas tinggi seperti yang terjadi pada pergerakan harga SKY akhir-akhir ini.
Divergensi volume-harga merupakan alat analisis teknikal yang penting bagi trader cryptocurrency untuk mendeteksi potensi pembalikan pasar. Divergensi terjadi ketika arah harga berlawanan dengan tren volume perdagangan. Studi atas pergerakan harga token SKY baru-baru ini mengungkap beberapa pola divergensi yang signifikan.
Contohnya, pada periode 7–10 Oktober 2025, SKY mengalami penurunan harga tajam dari $0,06671 ke $0,06097, disertai lonjakan volume trading hingga 32.438.198 token—jauh di atas rata-rata harian minggu sebelumnya sekitar 7 juta token. Divergensi negatif ini memperkuat tekanan penurunan yang terjadi.
| Tanggal | Perubahan Harga | Volume | Jenis Divergensi |
|---|---|---|---|
| 10 Okt 2025 | -8,85% | 32.438.198 | Negatif |
| 12 Nov 2025 | +11,3% | 42.673.358 | Positif |
| 1 Okt 2025 | +4,2% | 26.264.095 | Positif |
Di sisi lain, pada 12 November 2025 tercipta divergensi bullish ketika harga SKY naik dari $0,05246 ke $0,05838 dengan volume luar biasa mencapai 42.673.358 token. Divergensi positif ini menandakan minat beli yang kuat walau tren sebelumnya bearish. Pada 1 Oktober, volume yang meningkat (26.264.095) juga disertai kenaikan harga sebesar 4,2%, mempertegas pentingnya memantau pola divergensi bagi trader kripto yang mencari titik masuk dan keluar optimal.
Skycoin adalah platform blockchain terdesentralisasi yang berfokus pada transaksi cepat, aman, dan skalabel. Platform ini menggunakan algoritma konsensus sendiri dan menitikberatkan pada pengembangan infrastruktur internet serta privasi pengguna.
Ya, Sky Coin memiliki potensi untuk mencapai $1 pada tahun 2025, didukung oleh teknologi yang solid dan tingkat adopsi yang terus meningkat di ekosistem Web3.
Sky Coin diproyeksikan mencapai $15 pada tahun 2026, dengan potensi pertumbuhan hingga 200% pada bull run berikutnya berkat peningkatan adopsi dan kemajuan teknologi.
Elon Musk tidak memiliki cryptocurrency pribadi. Ia dikenal sebagai pendukung Dogecoin dan berpengaruh terhadap pasar Bitcoin, namun hingga 2025 belum pernah membuat cryptocurrency sendiri.
Bagikan
Konten