Peta kekayaan global telah mengalami perombakan besar-besaran. Pada September 2025, sosok legendaris dari Silicon Valley, pendiri Oracle Larry Ellison, dengan kekayaan sebesar 393 miliar dolar, berhasil melampaui CEO Tesla Elon Musk yang memiliki 385 miliar dolar, dan menduduki tahta sebagai orang terkaya di dunia. Pria berusia 81 tahun ini mencetak rekor sejarah dengan peningkatan kekayaan dalam satu hari yang melebihi 100 miliar dolar, menjadi bintang paling bersinar di dunia keuangan global.

Di balik perubahan kekayaan yang besar ini, ada sebuah taruhan besar abad ini tentang daya komputasi. Data dari Oracle untuk kuartal terbaru menunjukkan bahwa pendapatan bisnis komputasi awan meningkat 28% dibandingkan tahun lalu, mencapai 7,186 juta USD, dan untuk pertama kalinya menyumbang 48% dari total pendapatan. Angka ini tidak hanya menandai keberhasilan raksasa perangkat lunak tradisional bertransformasi menjadi raksasa komputasi awan, tetapi juga menandakan bahwa perkembangan ekonomi digital global telah memasuki tahap baru.
Revolusi Kekuatan: Taruhan senilai 300 miliar dolar
Yang lebih mengejutkan adalah Oracle telah menandatangani kontrak super senilai 300 miliar dolar AS dengan OpenAI — yang setara dengan penyediaan kapasitas komputasi sebesar 60 miliar dolar AS per tahun selama lima tahun ke depan. Angka ini bahkan melebihi lima kali lipat pendapatan tahunan OpenAI saat ini, dan dianggap sebagai taruhan terbesar dalam sejarah teknologi. Kontrak tersebut mengatur bahwa mulai tahun 2027, Oracle akan menyediakan kapasitas daya sebesar 4,5 GW, cukup untuk memasok listrik ke 4 juta rumah.
Penandatanganan kontrak ini telah memicu reaksi besar di kalangan dunia teknologi global. Para ahli industri menganalisis bahwa ini berarti perkembangan AI telah memasuki fase penerapan berskala besar yang substansial. 4.5GW listrik