Baru-baru ini ada data yang bikin saya merinding—jumlah Ethereum yang bisa diperdagangkan di bursa, sudah turun ke titik terendah sejak 2015.

Apa artinya ini? ETH yang bisa dibeli atau dijual kapan saja di pasar sedang menghilang dengan cepat.

Yang lebih mencengangkan adalah siapa pembelinya. Minggu lalu, perusahaan penambangan kripto BitMine langsung memborong 138.000 ETH, dengan kecepatan pembelian melonjak 156% dibanding sebelumnya. Target mereka juga tidak disembunyikan: ingin menguasai 5% dari total suplai ETH. Penimbunan di level seperti ini jelas bukan sesuatu yang bisa dilakukan pemain biasa.

Di sisi lain, pintu keuangan tradisional juga diam-diam mulai terbuka. Beberapa hari lalu, bank-bank Amerika Serikat mengumumkan bahwa mulai tahun 2026, penasihat kekayaan mereka secara resmi dapat merekomendasikan ETF Bitcoin dan Ethereum kepada klien. Ini sama saja memberi lampu hijau bagi dana institusi yang sebelumnya hanya bisa menunggu di pinggir lapangan, kini akhirnya punya jalan masuk.

Kalau dua petunjuk ini digabungkan, hasilnya menarik:

Dari sisi suplai, ETH di bursa cepat menipis, para whale terus mengunci aset;
Dari sisi permintaan, jalur Wall Street baru saja dibuka, dana institusi belum benar-benar mengalir.

Ketika koin yang bisa dijual di pasar makin sedikit, sementara permintaan datang dari kombinasi whale dan institusi—ketidakseimbangan suplai-permintaan yang ekstrem seperti ini, setiap kali terjadi dalam sejarah, selalu membawa gejolak.

Jadi pertanyaannya: Jika memang kali ini meledak, sampai di mana ETH bisa terdorong? Apakah BTC akan ikut menari?

Pasar tidak pernah kekurangan cerita, yang kurang adalah orang yang bisa memahami cerita itu.