BTC mulai mengalami pullback segera setelah penutupan mingguan, dan tampak akan mendekati dukungan kunci di 85000. Sebelumnya pasar memperhatikan apakah 90800 dapat bertahan di atas support, namun akhir pekan lalu Amerika libur, volume perdagangan sepi, dan harga hanya bolak-balik di atas 90800. Siapa sangka Bank Sentral Jepang tiba-tiba mengeluarkan sinyal hawkish, mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember, futures saham AS pun ikut plummet, BTC juga tidak bisa bertahan, kembali menguji dukungan di bawah.

Mengapa Jepang menaikkan suku bunga bisa mengganggu pasar global?
Data dapat berbicara—hasil obligasi pemerintah Jepang jangka 2 tahun telah melampaui 1%, yang merupakan level yang jarang terjadi dalam bertahun-tahun. Bagaimana pandangan pasar sekarang? Probabilitas kenaikan suku bunga di bulan Desember melebihi enam puluh persen, dan pada bulan Januari tahun depan bahkan melonjak menjadi sembilan puluh persen. Jangan remehkan tindakan ini. Jepang mengalami kehilangan selama tiga puluh tahun, mempertahankan suku bunga nol bahkan suku bunga negatif, sehingga biaya meminjam yen sangat rendah. Akibatnya, berbagai lembaga meminjam yen secara gila-gilaan, mengonversinya menjadi dolar dan euro untuk membeli saham AS, membeli obligasi, dan menghasilkan uang dari arbitrase (ini adalah yang disebut perdagangan arbitrase yen).

Sekarang Jepang akan menaikkan suku bunga? Maka biaya pinjaman langsung melonjak. Pemain dengan leverage tinggi harus segera menutup posisi untuk menghindari kerugian, menjual saham AS dan obligasi negara untuk mengumpulkan kembali dana. Likuiditas global ditarik keluar dalam jumlah besar, dan aset berisiko tentu saja terkena dampaknya. Yang lebih parah adalah pasar mulai khawatir: Apakah Jepang benar-benar akan mengucapkan selamat tinggal pada era pelonggaran? Itu setara dengan menginjak rem pada "mesin pencetak uang likuiditas" global, dampak jangka pendek tidak bisa dihindari. Aset seperti BTC yang sensitif terhadap likuiditas, tentu saja menjadi yang pertama terkena dampak~

Namun, tidak perlu terlalu panik. Kenaikan suku bunga Jepang hanya merupakan gangguan jangka pendek, yang benar-benar mengendalikan likuiditas global masih harus melihat Federal Reserve. Pada 1 Desember, Federal Reserve telah mengumumkan untuk menghentikan pengurangan neraca, pada 10 Desember probabilitas penurunan suku bunga dalam rapat FOMC melebihi delapan puluh persen, arah besarnya masih merupakan pelonggaran. Hanya saja, pemerintah AS saat ini sedang terhenti.