Batang emas yang saya simpan di brankas bank dan angka-angka dalam akun obligasi negara saya, baru-baru ini tiba-tiba menemukan cara baru untuk hidup — ternyata mereka bisa "kerja sampingan" di on-chain untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Sebagai seseorang yang sering berpindah antara keuangan tradisional dan dunia kripto, saya telah menemukan cara yang menarik: aset fisik yang telah tidur selama bertahun-tahun, ternyata tidak hanya harus perlahan tumbuh di pasar tradisional, tetapi juga bisa kembali beroperasi di dunia DeFi. Ini dimulai dari sebuah solusi "aset tradisional on-chain" yang baru saja saya lihat.

**Emas tidak lagi menjadi pajangan di dalam lemari**

Saya memiliki sebatang emas kecil di tangan saya, setiap tahun hanya melakukan dua hal: tidur di brankas, dan membayar biaya penyimpanan. Sampai saya menemukan cara baru—memtokenisasi emas fisik melalui lembaga kustodian yang terpercaya, kemudian melemparkannya sebagai jaminan dalam protokol, dan mencetak stablecoin untuk digunakan.

Inti dari operasi ini adalah: sifat lindung nilai emas masih ada, tetapi pada saat yang sama mendapatkan likuiditas stablecoin. Ketika pasar bergejolak, ada nilai emas yang mendukung; ketika perlu arus kas, stablecoin dapat bergerak kapan saja. Batangan emas akhirnya tidak perlu lagi berfungsi sebagai "penjaga harta" yang siaga 24 jam, tetapi berubah menjadi alat likuiditas yang bekerja sepanjang waktu.

**Obligasi Negara juga bisa bermain DeFi?**

Lebih mengejutkan lagi, ternyata obligasi negara yang merupakan "surat utang yang dijamin negara" juga bisa di-tokenisasi dan dipindahkan ke on-chain. Masalah obligasi tradisional sudah dipahami semua orang: periode kunci yang panjang, likuiditas yang buruk, untuk mencairkannya harus menunggu hingga jatuh tempo atau mencari pasar sekunder. Tapi setelah di-tokenisasi, bagaimana?