Bitcoin baru-baru ini menunjukkan sinyal yang patut diwaspadai: harga sedang rebound, namun volume perdagangan terus menyusut—apa sebenarnya yang dimaksud dengan "perbedaan harga dan volume" ini?

Melihat data on-chain, kenaikan namun dengan volume yang menyusut sering kali berarti bahwa momentum sedang melemah. Pola sejarah menunjukkan bahwa, begitu harga mencapai level tertinggi baru namun volume tidak bisa mengikuti, keberlanjutan tren biasanya diragukan. Lebih rinci, saat ini terdapat perbedaan yang jelas antara transaksi on-chain dan transaksi spot di bursa: masih ada aktivitas di on-chain, sementara kekuatan pembelian di bursa terpusat sudah tidak bisa mengikuti.

Laporan terbaru Cryptoquant menunjukkan realitas yang lebih serius: dari sepuluh indikator on-chain untuk menilai kesehatan pasar bull, delapan telah beralih dari bullish ke bearish. Ini mungkin termasuk kecepatan pertumbuhan alamat baru, perubahan posisi pemegang jangka panjang, volume keluar penambang, dan data kunci lainnya - penurunan kolektif mereka dapat dilihat sebagai tanda penting dari potensi perubahan arah pasar.

Dari sudut pandang struktur pasar, rebound ini lebih merupakan hasil dari permainan dana yang ada atau dorongan derivatif, kurangnya dukungan beli yang luas dari spot. Jenis pergerakan harga ini sering disebut "rebound kehabisan tenaga" dalam analisis teknikal, dan biasanya terjadi di akhir sebuah tren.

Kenyataan di sisi likuiditas adalah, likuiditas pembelian yang sebenarnya tidak cukup, harga sebenarnya sangat rentan, dan risiko penarikan kembali dapat dengan mudah diperbesar ketika ada berita buruk atau banyak yang mengambil keuntungan. Kenaikan saat ini lebih didorong oleh sejumlah kecil dana besar, bukan merupakan indikasi pemulihan kepercayaan pasar secara keseluruhan.