Belakangan ini, pernyataan Ketua The Federal Reserve (FED) Powell memicu perhatian luas di pasar. Dari pernyataannya, tampak bahwa ia memiliki sikap hati-hati terhadap situasi ekonomi saat ini. Powell mengakui bahwa gesekan perdagangan telah memiliki dampak yang jelas terhadap harga konsumen, tetapi ia percaya bahwa ini mungkin hanya bersifat sementara dan tidak mungkin terus mendorong tingkat inflasi.
Dalam hal pasar kerja, Powell menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja saat ini tidak terlalu ketat, dan menghadapi risiko penurunan yang semakin besar. Situasi ini mengurangi kemungkinan inflasi terus meningkat. Berdasarkan keadaan ekonomi seperti ini, pemotongan suku bunga dianggap sebagai alat yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan pasar kerja.
Perubahan sikap dovish Powell diperkirakan akan berdampak pada ekonomi AS dan pasar keuangan global dalam berbagai aspek.
Untuk ekonomi Amerika Serikat, harapan penurunan suku bunga mungkin akan memicu investasi perusahaan dan konsumsi rumah tangga. Penurunan biaya pembiayaan perusahaan akan memudahkan mereka mendapatkan dana untuk memperluas produksi dan inovasi R&D, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah untuk membeli peralatan baru, memperluas kapasitas, dan mempromosikan perkembangan industri. Pada saat yang sama, penurunan suku bunga untuk hipotek rumah, pinjaman mobil, dan sebagainya, juga dapat merangsang konsumsi, mendorong perkembangan sektor real estat, otomotif, dan lainnya.
Selain itu, penurunan suku bunga mungkin juga membantu menstabilkan pasar tenaga kerja. Seiring dengan ekspansi produksi dan investasi oleh perusahaan, mungkin akan tercipta lebih banyak peluang kerja, mengurangi tekanan penurunan yang dihadapi pasar tenaga kerja saat ini, dan membuat ekonomi berjalan lebih stabil.
Di pasar keuangan global, pergeseran dovish Powell mungkin memicu reaksi berantai. Pasar saham AS mungkin menyambut putaran kenaikan baru. Penurunan suku bunga berarti ruang keuntungan perusahaan mungkin meningkat, harapan investor terhadap keuntungan perusahaan di masa depan mungkin meningkat, yang dapat menyebabkan arus besar dana masuk ke pasar saham, mendorong harga saham naik.
Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa efek kebijakan ekonomi seringkali kompleks, dan berbagai ekonomi mungkin memiliki respons yang berbeda. Para pelaku pasar harus memperhatikan data ekonomi dan arah kebijakan yang akan datang untuk membuat penilaian dan keputusan yang lebih akurat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PumpDoctrine
· 08-26 22:41
Mengganggu, penurunan suku bunga akhirnya datang?
Lihat AsliBalas0
AirdropDreamBreaker
· 08-25 14:12
Di tengah peluang, jika ada uang yang bisa dihasilkan, jangan ragu.
Belakangan ini, pernyataan Ketua The Federal Reserve (FED) Powell memicu perhatian luas di pasar. Dari pernyataannya, tampak bahwa ia memiliki sikap hati-hati terhadap situasi ekonomi saat ini. Powell mengakui bahwa gesekan perdagangan telah memiliki dampak yang jelas terhadap harga konsumen, tetapi ia percaya bahwa ini mungkin hanya bersifat sementara dan tidak mungkin terus mendorong tingkat inflasi.
Dalam hal pasar kerja, Powell menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja saat ini tidak terlalu ketat, dan menghadapi risiko penurunan yang semakin besar. Situasi ini mengurangi kemungkinan inflasi terus meningkat. Berdasarkan keadaan ekonomi seperti ini, pemotongan suku bunga dianggap sebagai alat yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan pasar kerja.
Perubahan sikap dovish Powell diperkirakan akan berdampak pada ekonomi AS dan pasar keuangan global dalam berbagai aspek.
Untuk ekonomi Amerika Serikat, harapan penurunan suku bunga mungkin akan memicu investasi perusahaan dan konsumsi rumah tangga. Penurunan biaya pembiayaan perusahaan akan memudahkan mereka mendapatkan dana untuk memperluas produksi dan inovasi R&D, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, perusahaan manufaktur dapat memanfaatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah untuk membeli peralatan baru, memperluas kapasitas, dan mempromosikan perkembangan industri. Pada saat yang sama, penurunan suku bunga untuk hipotek rumah, pinjaman mobil, dan sebagainya, juga dapat merangsang konsumsi, mendorong perkembangan sektor real estat, otomotif, dan lainnya.
Selain itu, penurunan suku bunga mungkin juga membantu menstabilkan pasar tenaga kerja. Seiring dengan ekspansi produksi dan investasi oleh perusahaan, mungkin akan tercipta lebih banyak peluang kerja, mengurangi tekanan penurunan yang dihadapi pasar tenaga kerja saat ini, dan membuat ekonomi berjalan lebih stabil.
Di pasar keuangan global, pergeseran dovish Powell mungkin memicu reaksi berantai. Pasar saham AS mungkin menyambut putaran kenaikan baru. Penurunan suku bunga berarti ruang keuntungan perusahaan mungkin meningkat, harapan investor terhadap keuntungan perusahaan di masa depan mungkin meningkat, yang dapat menyebabkan arus besar dana masuk ke pasar saham, mendorong harga saham naik.
Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa efek kebijakan ekonomi seringkali kompleks, dan berbagai ekonomi mungkin memiliki respons yang berbeda. Para pelaku pasar harus memperhatikan data ekonomi dan arah kebijakan yang akan datang untuk membuat penilaian dan keputusan yang lebih akurat.