Penyelidikan Mendalam tentang Nilai Token Komunitas

Tokenisasi sebagai suatu mekanisme bertujuan untuk mendorong penciptaan nilai kolektif dari jaringan dan komunitas, memungkinkan kontributor untuk berpartisipasi dan berbagi nilai yang diciptakan. Inilah alasan mengapa teknologi dan alat Web3 sangat menarik dalam aplikasi komunitas. Dengan menyesuaikan insentif di antara anggota dan pemangku kepentingan, komunitas yang ter-tokenisasi dapat memaksimalkan modal sosial dan nilai utilitas. Komunitas menerbitkan token mereka sendiri, menjadi entitas ekonomi kepemilikan yang sejati, anggota dapat membangun hubungan langsung dengan rekan-rekan yang sejalan serta idola, pencipta, dan merek yang mereka sukai, sambil berbagi nilai kolektif yang diciptakan bersama.

Nilai token komunitas terutama berasal dari tiga aspek: nilai utilitas (yaitu akses, eksklusivitas, atau manfaat yang diberikan dalam komunitas), modal sosial (rasa memiliki dan vitalitas komunitas, status dan reputasi anggota), serta nilai kepemilikan (tata kelola komunitas dan distribusi sumber daya). Model ekonomi kepemilikan ini memungkinkan pengguna untuk membangun, mengoperasikan, dan memiliki komunitas dan jaringan. Kepemilikan memicu pertumbuhan nilai komunitas dan dorongan untuk berbagi nilai tambah, lebih lanjut mendorong efek jaringan, sehingga platform berkembang dengan cepat.

Namun, Token bukanlah solusi cepat untuk masalah kecocokan produk dengan pasar. Meskipun Token dapat berperan dalam menarik perhatian pengguna dan memulai aktivasi anggota awal, proposisi nilai inti komunitas perlu melampaui sekadar kepemilikan. Untuk terus meningkatkan nilai, komunitas perlu dapat memonetisasi modal sosial atau nilai utilitasnya. Komunitas yang ter-tokenisasi dapat menyediakan dan memonetisasi tiga jenis nilai:

1. Akses/Nilai Jaringan: Akses, rasa memiliki, dan keterhubungan komunitas di sekitar tema, misi, atau tujuan bersama.
2. Output/Produksi Nilai: Kegunaan, alat, produk, dan layanan yang disediakan oleh komunitas atau untuk komunitas.
3. Nilai kepemilikan/pengelolaan: tata kelola dan alokasi sumber daya dari peta jalan komunitas.

Dalam jangka panjang, komunitas yang paling dinamis akan menjadi mereka yang dapat memberikan dan menangkap nilai dalam tiga aspek: rasa memiliki, utilitas, dan kepemilikan. Terlepas dari model monetisasi yang dipilih oleh komunitas, mekanisme penangkapan nilai mereka seharusnya luas dan tidak eksploitatif. Fokus utama dari model ekonomi token komunitas seharusnya adalah menciptakan nilai untuk komunitas, bukan mengekstrak nilai dari anggota atau pihak luar.

Komunitas yang ter-tokenisasi pada dasarnya adalah jaringan alokasi modal yang berpusat pada meme. Pertumbuhan nilai koin komunitas tergantung pada seberapa efektif mereka dapat memotivasi pemegang koin untuk membiayai kolaborasi yang berarti, untuk menyebarkan meme bersama. Mekanisme ini mengubah anggota komunitas menjadi wirausahawan, menciptakan jaringan yang terdiri dari berbagai proyek, produk, perusahaan, dan sub-komunitas yang bersama-sama berkomitmen untuk mencapai meme atau misi bersama.

Inti dari konsep komunitas yang ter-tokenisasi adalah menciptakan siklus positif yang dapat bertahan dan memperkuat diri sendiri. Dalam siklus ini, anggota komunitas berpartisipasi secara aktif, berusaha untuk mendapatkan status sosial, hak utilitas, dan/atau kepemilikan, yang menghasilkan mekanisme insentif dan efek jaringan, mendorong anggota untuk lebih banyak berinvestasi dan berkontribusi. Kerjasama timbal balik dan inisiatif individu adalah pendorong dari siklus positif ini, memastikan siklus tetap beroperasi.

Dalam siklus yang benar di komunitas, Token berfungsi sebagai mekanisme insentif yang dapat diprogram untuk menciptakan dan menangkap nilai. Kontrak pintar mendefinisikan bagaimana cara mendapatkan Token ini dan hak pemegang yang mereka buka. Dengan Token kripto yang diprogram, anggota komunitas dapat diberi insentif untuk berinvestasi dan berkontribusi dalam mencapai hasil dan produksi tertentu.

Token hanya akan meningkat nilainya jika komunitas yang mendukungnya dapat memberikan dan memonetisasi nilai. Komunitas yang ter-tokenisasi perlu mengadopsi pola pikir dan cara bertindak yang lebih mirip dengan perusahaan yang menguntungkan, untuk menjadi ekonomi mikro yang mandiri. Ini tidak berarti setiap komunitas harus menguntungkan, tetapi setidaknya nilai dan keuntungan harus mengalir ke pemegang token untuk mempertahankan nilai token.

Untuk menjadi komunitas yang dapat terus menciptakan nilai, disarankan untuk mengambil langkah-langkah berikut:

1. Mengapa - Tujuan komunitas: Menentukan alasan mendasar keberadaan komunitas, melampaui motivasi keuntungan semata.
2. Bagaimana - Siklus positif komunitas: menciptakan dinamika, budaya, dan mekanisme insentif yang tepat untuk menarik anggota, kemampuan, dan sumber daya yang sesuai.
3. Apa - Nilai komunitas: Menentukan nilai sosial dan praktis yang ditawarkan komunitas, yang pada akhirnya perlu dimonetisasi.

Dengan kerangka strategis ini, dapat dipastikan bahwa token tidak akan diluncurkan terlalu awal sebelum membangun "komunitas yang layak minimal" dan memverifikasi "kecocokan komunitas-pasar". Memulai dari hal kecil dan berkembang secara organik dari dalam ke luar akan membantu menguji dan menyesuaikan siklus positif, serta mendapatkan umpan balik berharga dari tim inti untuk membentuk proposisi nilai komunitas dan desain model token.

Akhirnya, komunitas yang sehat adalah komunitas yang dapat mempertahankan siklus positif penciptaan dan penangkapan nilai. Siklus ini mencakup menarik sumber daya modal atau menghasilkan pendapatan di atas rantai, secara efektif mendistribusikan sumber daya dan pendapatan ini untuk mencapai dampak maksimal, serta memastikan nilai kembali ke komunitas sesuai dengan proporsi kontribusi. Meskipun kita berada di era ekonomi kepemilikan, di mana pengguna memiliki kekuatan dan kepemilikan yang belum pernah terjadi sebelumnya, DAO perlu mencapai keseimbangan dalam hal ini, memastikan dapat menghasilkan cukup dana untuk setidaknya mempertahankan operasi tim inti mereka.