Perbandingan Volume Staking Solana dan Ethereum: Analisis Keamanan Jaringan

Baru-baru ini ada pandangan yang mengatakan bahwa, karena jumlah staking Solana telah melampaui Ethereum, keamanan jaringannya mungkin telah melampaui Ethereum. Namun, pernyataan ini mungkin menyesatkan. Mari kita analisis masalah ini lebih dalam dengan beberapa data.

Saat ini, jumlah staking Ethereum sekitar 34M ETH, bernilai sekitar 61 miliar USD; jumlah staking Solana adalah 388M SOL, bernilai sekitar 58,7 miliar USD. Dari segi angka, keduanya memang telah mencapai tingkat yang cukup dekat. Mengingat ambang serangan mekanisme PoS kedua jaringan tersebut berada di sekitar 33%, secara permukaan, tingkat kesulitan teori serangan mereka tampaknya cukup setara.

Namun, dalam hal kesulitan operasional, menyerang Ethereum jauh lebih sulit dibandingkan Solana. Ini terutama tercermin dalam dua aspek: konsentrasi node dan kematangan infrastruktur stake.

Konsentrasi Node

Misalkan terjadi situasi ekstrem: hacker memanfaatkan kerentanan tingkat tinggi untuk berhasil memasuki pusat data penyedia layanan cloud utama. Dalam situasi seperti ini:

• Mengendalikan lebih dari 50% jaringan Solana memerlukan penguasaan terhadap 43 node teratas sekaligus, meskipun sulit tetapi tidak sepenuhnya tidak mungkin.
• Dan untuk Ethereum, karena setiap node hanya dapat melakukan staking maksimum 32 ETH, penyerang perlu mengontrol 1.187.000 node, yang hampir merupakan tugas yang mustahil.

Meskipun mempertimbangkan bahwa suatu entitas mungkin mengoperasikan beberapa node, berdasarkan data dari platform Rated, semua operator node Ethereum yang terdaftar hanya menyumbang 47,5% dari total jumlah stake, bahkan tidak mencapai ambang 50%.

Alasan perbedaan ini adalah karena Ethereum sebagai blockchain publik yang lebih awal, pernah mengalami ancaman serangan PoS yang nyata, sehingga telah melakukan persiapan yang cukup dalam mencegah risiko potensial semacam ini, seperti mendorong individu untuk berpartisipasi dalam stake.

Ambang batas staking 32 ETH di Ethereum relatif rendah, sementara Solana memiliki persyaratan yang tinggi untuk server, dengan biaya operasional bulanan 5-10 kali lipat dari Ethereum. Ini berarti bahwa ritel di Solana harus mempertaruhkan setidaknya 10,000 SOL untuk mencapai titik impas, dan imbal hasilnya mungkin bahkan lebih rendah daripada beberapa penyedia layanan staking.

Kematangan Infrastruktur Staking

Banyak penyedia infrastruktur staking di ekosistem Ethereum, seperti Lido dan Obol Collective, telah melakukan banyak pekerjaan untuk meningkatkan keamanan jaringan:

• Lido meminta operator node untuk mengurangi penggunaan layanan cloud mainstream dan meningkatkan penggunaan pusat data yang lebih kecil; sekaligus mendorong dukungan untuk klien yang beragam. Selain itu, Lido juga mengalokasikan 4% ETH khusus untuk mendukung pengembangan infrastruktur teknologi validator terdistribusi (DVT).

• Teknologi DVT yang dikembangkan oleh Obol memungkinkan beberapa entitas untuk bersama-sama mengelola satu node. Misalnya, dapat diatur node ambang 3/4 yang dikelola oleh 4 orang, bahkan jika satu node offline, node lainnya dapat segera mengambil alih. Mekanisme ini secara signifikan meningkatkan kemampuan toleransi kesalahan dan keamanan jaringan.

Perlu dicatat bahwa di Ethereum dan sebagian besar jaringan PoS, node yang offline juga dianggap sebagai perilaku "jahat". Jika 33% dari node offline, seluruh jaringan dapat lumpuh. Teknologi Obol menerapkan manajemen kluster di tingkat klien, dan potongan kunci pribadi tidak diunggah ke blockchain, sehingga lebih meningkatkan keamanan.

Saat ini, belum ada infrastruktur khusus yang ditujukan untuk keamanan staking dalam ekosistem Solana.

Kesimpulan

Meskipun Solana dan Ethereum sudah mendekati skala dana staking, dalam hal keamanan jaringan, Ethereum masih sedikit lebih unggul karena perbedaan dalam tingkat desentralisasi distribusi node dan kematangan infrastruktur staking. Namun, perlu ditekankan bahwa kedua jaringan ini memiliki keamanan yang sangat tinggi, dengan probabilitas serangan yang berhasil sangat rendah. Seiring perkembangan teknologi yang terus berlangsung, kedua jaringan terus meningkatkan keamanan dan kinerjanya.