Data Gold 1 Juli, didukung oleh perkiraan puncak konsumsi bahan bakar musim panas dan penurunan produksi OPEC+ kuartal ketiga yang mengakibatkan keterbatasan pasokan, harga minyak naik pada hari Senin. Pada bulan Juni, kontrak minyak Amerika dan Brent naik sekitar 6%, dengan harga minyak Brent stabil di atas $85 dalam dua minggu terakhir setelah OPEC+ memperpanjang sebagian besar kesepakatan pemotongan minyak dalam jangka waktu hingga 2025. Analis memperkirakan akan terjadi keterbatasan pasokan pada kuartal ketiga karena penurunan persediaan akibat permintaan transportasi musim panas dan AC. Analis dari International Netherlands, Warren Patterson, menyatakan bahwa kami tetap optimis terhadap minyak Brent meskipun ada kekhawatiran terhadap permintaan. Analis IG, Tony Sycamore, menyatakan bahwa harapan akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, kekhawatiran terhadap situasi politik di Eropa, dan konflik antara Hizbullah dan Israel-Libanon juga memberikan dukungan kepada harga minyak. Ia menyatakan bahwa jika harga minyak tetap di atas moving average 200 hari sebesar $79.52, maka kenaikan harga minyak WTI dapat mencapai $85 dalam waktu dekat. Para trader juga memperhatikan dampak badai terhadap produksi dan konsumsi minyak dan gas di Amerika.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Prospek Permintaan Musim Panas Mendorong Kenaikan Harga Minyak
Data Gold 1 Juli, didukung oleh perkiraan puncak konsumsi bahan bakar musim panas dan penurunan produksi OPEC+ kuartal ketiga yang mengakibatkan keterbatasan pasokan, harga minyak naik pada hari Senin. Pada bulan Juni, kontrak minyak Amerika dan Brent naik sekitar 6%, dengan harga minyak Brent stabil di atas $85 dalam dua minggu terakhir setelah OPEC+ memperpanjang sebagian besar kesepakatan pemotongan minyak dalam jangka waktu hingga 2025. Analis memperkirakan akan terjadi keterbatasan pasokan pada kuartal ketiga karena penurunan persediaan akibat permintaan transportasi musim panas dan AC. Analis dari International Netherlands, Warren Patterson, menyatakan bahwa kami tetap optimis terhadap minyak Brent meskipun ada kekhawatiran terhadap permintaan. Analis IG, Tony Sycamore, menyatakan bahwa harapan akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, kekhawatiran terhadap situasi politik di Eropa, dan konflik antara Hizbullah dan Israel-Libanon juga memberikan dukungan kepada harga minyak. Ia menyatakan bahwa jika harga minyak tetap di atas moving average 200 hari sebesar $79.52, maka kenaikan harga minyak WTI dapat mencapai $85 dalam waktu dekat. Para trader juga memperhatikan dampak badai terhadap produksi dan konsumsi minyak dan gas di Amerika.